PENAHANAN DAN HUKUMAN
Para cowok itu ditangkap dan disidangkan sebagai orang dewasa, tapi
karena Jepang menangani kejahatan yag dilakukan oleh pelaku yang masih
dibawah umur, maka identitas mereka disembunyikan oleh persidangan. Akan
tetapi, seminggu kemudian, majalah mingguan bernama Shukan Bunshun
menerbitkan nama mereka, dengan menyatakan "Hak asasi tidak dibutuhkan
oleh penjahat biadab". Mereka juga menerbitkan nama asli Furuta lengkap
dengan detail tentang kehidupan pribadinya dan menerbitkannya
besar-besaran di media.
Kamisaku dituntut sebagai pemimpin para cowok itu menurut persidangan.
Keempat cowok itu diberi dinyatakan bersalah tetapi hanya diberi hukuman
8 tahun (seharusnya hukuman mati tuh dengan cara paling menyakitkan
dengan tuntutan "membuat luka fisik yang menyebabkan kematian", yang
seharusnya mereka dituntut dalam tuntutan pembunuhan. Orang tua cowok A
menjual rumah mereka dengan harga maksimum 50 juta yen atau 5 miliar
rupiah dan membayarnya sebagai kompensasi untuk keluarga Furuta.
(Penderitaan Furuta tidak sebanding dengan harga berapapun
Orangtua Junko Furuta terkejut dengan kalimat yang diterima dari
pembunuh anak perempuannya, dan bergabung dengan grup masyarakat melawan
orangtua cowok C yang rumahnya dijadikan tempat menyekap. Ketika
beberapa masalah ditimbulkan dari bukti (semen dan rambut yang didapat
dari tubuh itu tidak cocok dengan para cowok2 yang ditangkap), pengacara
yang menangani lembaga masyarakat memutuskan untuk tidak membantu
mereka lagi karena merasa ga ada bukti berati ga ada kasus atau
dakwaan.(pengacara, apa disogok ya!). Ada spekulasi bahwa bukti yang
mereka dapat itu didapat dari orang tidak teridentifikasi yang
memperkosa atau ikut mukulin furuta.
Satu dari yang paling mengganggu dari kisah nyata ini adalah bahwa para
pembunuh Furuta sekarang bebas (di bulan Agustus 1999). Setelah membuat
Junko Furuta melalui berbagai penderitaan, mereka adalah cowok bebas
sekarang. Tetapi, di bulan juli 2004, Jo Kamisaku kembali ditangkap
karena mencelakai seorang kenalannya (cowok), karena dia pikir
kenalannya itu membuat pacarnya menjauhi dia. Ia memukuli kenalannya itu
selama 4 jam, dan bahkan sebelum ia menganiayanya, dengan bangga ia
menceritakan tentang perbuatannya sebelumnya (pembunuhan Furuta ) kepada
kenalan yang akan disiksanya itu. Kamisaku dituntut dihukum 7 tahun
dengan tuduhan pemukulan (berarti dia sekarang masih di penjara). Pada
kasus penculikan, perkosaan, penyiksaan dan pembunuhan atas diri Junko
Furuta dia hanya dipenjara 8 tahun... Tapi untuk kasus pemukulan, dia di
penjara selama 7 tahun. KEADILAN MACAM APA INI!!!
Seorang cewek smu diculik oleh 4 remaja pengacau ketika dia sedang
perjalanan ke tempat kerja sambilannya. Mereka membawa dia ke rumah
seorang teman, mengurungnya di kamar, dan selama 44 hari kedepan dan
menerapkan setiap bentuk tak terbayangkan oleh manusia berhati untuk
menyiksanya (dan beberapa dari kita ga akan mau bayangkan). Mereka
memperkosanya rame rame, dengan badan mereka atau dengan benda benda
asing. Memberinya makanan berupa kecoak dan minuman dari urinenya
sendiri, memukulinya, menendanginya, memutilasi beberapa bagian anggota
badannya dan sangat banyak lagi yang tidak terdokumentasikan oleh para
penjahat itu atau oleh polisi. Mereka membuatnya babak belur dengan rasa
kelewat nyeri di seluruh tubuhnya, mereka mengikatnya, menindihnya, dan
menjatuhkan barbell ke atas perutnya dan terakhir menyiram dengan
cairan yang ada dalam korek api lalu membakarnya. Penyiksaan terakhir
lebih dari yang Furuta sanggup menahannya dan pada akhirnya dia
meninggal dunia. Ketika para cowok itu ditanyai kenapa mereka tidak
melakukan apa2 pada detik2 menjelang kematian Furuta, mereka menjawab,
"kami kira dia pura-pura".
Setelah kematian Furuta, mereka mengisolasi tanganya dan kakinya jadi
satu, memasukan dalam drum lalu mengisinya dengan semen dan buang di
tanah kosong. Tubuhnya tidak ditemukan sampai setaun kemudian. Para
pemuda penjahat itu hanya dipenjara 8 tahun dari kejahatan mereka yang
tidak termaafkan dan sekarang berkeliaran bebas.
Buat yg blm jelas kronologi diatas, ini penjelasan kronologi kejadian menurut catatan sidang dari pengakuan para Tersangka:
Hari 1: 25 november 1988:
- penculikan atas Furuta
- Dikurung sebagai tahanan dirumah, dan dipaksa berpose sebagai pacar salah satu cowok
- Diperkosa
- Dipaksa tlp orangtuanya dan mengatakan kalau dia kabur dan dia dalam situasi aman
- Kelaparan dan kekurangan gizi
- Diberi makan kecoak dan minum kencing
- Dibakar dengan korek api
Hari 16: 1 desember 1988:
- Menderita luka pukulan keras yang tak terhitung berapa ratus kali
- Muka terluka karena jatuh dari tempat tinggi ke permukaan keras
- Tangan diikat ke langit langit dan badannya digunakan sebagai sasak untuk ditinju
- Hidungnya dipenuhi sangat banyak darah sehingga dia cuma bisa bernafas lewat mulut
- Barbel sering dipukulkan ke perutnya
- Muntah darah ketika minum air (lambungnya ga bisa menerima air itu)
- Mencoba kabur dan dihukum dengan sundutan rokok di tangan
- Cairan seperti bensin dituang ke telapak kaki, dan betis hingga paha lalu dibakar
- Botol dipaksa masuk ke anusnya, sampe masuk, menyebabkan luka.
Hari 26: 10 desember 1989:
- Tidak bisa jalan dengan baik karena luka bakar dikaki
- Dipukuli dengan tongkat bamboo
- Petasan dimasukin ke anus, lalu disulut
- Tangan dipenyet (dipukul supaya gepeng) dengan sesuatu yang berat dan kukunya pecah
- Dipukulin dengan tongkat dan bola golf
- Memasukan rokok ke dalam kemaluan (atau mungkin maksudnya dijadiin asbak, dimatiin di kemaluan dan abunya dibuang ke dalam)
- Dipukulin dengan tongkat besi
- Saat itu musim dingin bersalju (dinginnya pasti dibawah 0 dejat alias minus) disuruh tidur di balkon
- Tusuk sate dimasukin ke dalam kemaluan dan anus menyebabkan pendarahan
Hari 30:
- cairan lilin panas diteteskan ke mukanya
- Lapisan mata dibakar korek api
- Dadanya ditusuk2 jarum
- Pentil kiri dihancurkan dan dipotong tang
- Bola lampu panas dimasukin kekemaluan
- Luka berat di kemaluan karena dimasukin gunting
- Ga bisa pipis dengan normal
- Luka sangat parah hingga membutuhkan sejam untuk merangkak turun tangga saja untuk menggunakan kamar mandi
- Gendang telinga rusak parah
- Ukuran otak yang menciut sangat sangat banyak
Hari 40:
- memohon sama para penyiksa untuk membunuhnya saja.
1 january 1989: tahun baru
- Sendirian di dalam gudang. Kedinginan dengan menahan nyeri di beebrapa bagian tubuh karena dimutilasi.
- ga bisa bangun dari lantai
hari ke 44:
- para cowok itu menyiksa badannya yang termutilasi dengan barbel besi, dengan menggunakan alasan kalah main mahyong.
- Furuta mengalami pendarahan di hidung dan mulut.
- Mereka menyiram mukanya dan matanya dengan cairan lilin yang dibakar.
- Cairan korek api dituang ke kaki tangan muka, perut dan dibakar. Penyiksaan akhir ini berlangsung sekitar 2 jam nonstop.
- Junko furuta meninggal hari itu dalam rasa nyeri sakit dan sendirian.
Ga ada yang bisa ngalahin 44 hari penderitaan yang udah dia alamin.
hari ke 45
- Mengisolasi mayat Furuta tanganya dan kakinya jadi satu, memasukan
dalam drum lalu mengisinya dengan semen dan buang di tanah kosong.
Kisah Furuta ini telah diangkat dua kali dalam sebuah film ditahun 1995
dan ditahun 2004. Sekaligus di jadikan sebuah syair lagu dari grup music
Jepang!!!